Pengertian Dan Jenis-Jenis Anggaran Berdasarkan Para Ahli
Monday, March 23, 2020
Edit
Pengertian dan Jenis-jenis Anggaran
Penyusunan anggaran berurusan dengan masa depan. Tujuan penyusunan anggaran bagi perusahaan ialah memprediksi tingkat kegiatan operasi dan keuangan perusahaan di masa mendatang.
Menurut Hongren, 2000 dalam Catur Sasongko, 2010, anggaran ialah :
”Budget is the quantitative expression of a proposed plan of action by management for a future time period is an aid to the coordination and implementation of the plan”.
Berdasarkan definisi anggaran tersebut, kita sanggup menyimpulkan beberapa hal terkait dengan anggaran :
1. Anggaran ialah planning kegiatan yang akan dijalankan oleh manajemen dalam satu periode yang tertuang secara kuantitatif. Informasi yang sanggup diperoleh dari anggaran diantarannya jumlah produk dan harga jualnya untuk tahun depan.
2. Anggaran membantu manajemen dalam melaksanakan koordinasi dan penerapannya dalam upaya memperoleh tujuan yang tertuang di dalam anggaran. Anggaran menawarkan citra kepada manajemen perihal sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan dalam anggaran. Kemudian, anggaran juga menjelaskan koordinasi antarbagian dalam perusahaan sehingga tujuan bersama perusahaan sanggup tercapai (Catur Sasongko, 2010).
Data dan informasi yang diharapkan oleh perusahaan dalam menyusun anggarannya sanggup diperoleh dari kegiatan dan insiden yang terjadi di perusahaan di masa lalu, masa sekarang, dan harapan-harapan yang ingin dicapai di masa mendatan. Dari sumber perolehan informasi untuk menyusun anggaran, perusahaan sanggup memperoleh data dan informasi dari sumber-sumber internal perusahaan (misalnya laporan keuangan perusahaan dan laporan tahunan) atau dari sumber eksternal perusahaan menyerupai laporan penjualan industri, pertumbuhan ekonomi negara, tingkat inflasi, tingkat suku bunga, dan lain-lain.
Anggaran (budget) sanggup didefinisikan dalam arti sempit maupun dalam arti luas. Dalam arti sempit, anggaran dimaksudkan sebagai planning kerja keuangan. Sedangkan dalam arti luas, anggaran merupakan suatu proses yang terus menerus, yang dimulai dari tahap penyusunan anggaran hingga pada tahap pengakuan pertanggung tanggapan penggunaan anggaran oleh yang berwewenang.
Anggaran ialah suatu planning yang dinyatakan secara kuantitatif, umumnya dalam bentuk satuan uang, untuk jangka waktu tertentu. Periode anggaran umumnya satu tahun, atau dikenal dengan nama Anggaran Tahunan (Annual Budget). Anggaran memuat perihal kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh suatu perusahaan, yang penyusunannya biasanya berdasarkan setiap sentra pertanggungjawaban yang ada di dalam perusahaan yang bersangkutan.
Penyusunan anggaran dilakukan, baik oleh organisasi yang berorientasi mencari keuntungan maupun oleh organisasi yang orientasinya tidak semata-mata mencari keuntungan. Bagi organisasi yang ”profit oriented” anggaran tahunan umumnya dimaksudkan sebagai perencanaan keuntungan (profit plan).
Kegunaan anggaran atau manfaat anggaran ialah sebagai berikut :
1. Sebagai alat bantu untuk membuat dan mengkoordinasikan perencanaan jangka pendek (short-range plans).
2. Sebagai alat komunikasi antara planning yang disusun dengan para manajer sentra pertanggungjawaban.
3. Sebagai alat untuk memotivasi para manajer dalam mancapai tujuan sentra pertanggungjawaban yang dipimpinnya.
4. Sebagai dasar untuk mengendalikan kegiatan-kegiatan yang sedang dilaksanakan.
5. Sebagai anutan untuk mengevaluasi prestasi para manajer dan sentra pertanggungjawaban yang dipimpinnya.
6. Sebagai piranti pendidikan bagi para manajer.
(Abdul Halim, 1999)
Budget merupakan planning kegiatan yang terinci, ditetapkan sebagai suatu anutan pelaksanaan kegiatan dan sebagai suatu dasar terhadap prestasi kerja manajer.
Selain meliputi ramalan atau perencanaan mengenai pendapatan dan pengeluaran, penerimaan dan biaya, untuk mempermudah proses perencanaan itu sendiri maka semua kegiatan operasi dari perusahaan yang menyusun anggaran, harus dikonversikan dalam bentuk kesatuan nilai uang. Hal ini dimaksudkan semoga kegiatan-kegiatan tersebut sanggup diukur dengan alat kesatuan yang sama.
Akibat perencanaan ini, biasanya pengeluaran akan dibatasi hingga batas jumlah yang diperkenankan sebagaimana yang telah ditentukan terlebih dahulu. Tipe tindakan ini memanfaatkan anggaran sebagai alat pengendalian. Di lain waktu, orang akan memakai taksiran pengeluaran dan penghasilan untuk meramalkan kondisi keuangannya yang akan terjadi beberapa waktu tertentu dimasa yang akan datang. Anggaran terlibat disini hanya ada di benak orang saja, tetapi meskipun demikian sanggup dikatakan anggaran alasannya sudah meliputi planning mengenai bagaimana memperoleh dan memakai sumber daya alam selama beberapa periode waktu tertentu.
Dengan memperhatikan pembuatan planning keuntungan taktis dalam jangka pendek secara formal, kita seharusnya membuat sebuah anggaran biaya yang terpisah untuk setiap sentra tanggung jawab. Ketika telah membahas pembuatan anggaran materi pribadi dan tenaga kerja langsung. Untuk itu membuat planning produksi yang sejalan dengan planning keuntungan jangka pendek, deretan anggaran mempunyai jenis sebagai berikut :
1. Anggaran biaya materi pribadi dan biaya tenaga kerja langsung; dibentuk segera setelah anggaran produksi diselesaikan dan disetujui.
2. Anggaran biaya overhead manufaktur atau pabrik; dibentuk segera setelah anggaran produksi di uji coba dan disetujui, setelah diadaptasi dengan keluaran yang diharapkan (ditentukan) untuk setiap departemen produksi dan jasa dalam perusahaan.
3. Anggaran biaya distribusi; dibentuk bersamaan dengan planning penjualan alasannya keduanya saling tergantung atau mempengaruhi.
4. Anggaran biaya administrasi; dibentuk segera setelah planning penjualan disetujui dan (mungkin) anggaran produksi telah diadaptasi dengan kegiatan yang direncanakan untuk setiap departemen manajemen terlibat.
Anggaran biaya yang terperinci untuk setiap sentra tanggung jawab seharusnya dimasukkan dalam planning keuntungan jangka pendek untuk sejumlah alasan, yang secara prinsip ialah :
1. Agar banyak sekali pendapatan yang direncanakan dan biaya-biaya yang berkaitan sanggup disatukan dalam sebuah laporan keuntungan rugi.
2. Agar arus kas keluar yang diharapkan untuk biaya-biaya dan pengeluaran-pengeluaran sanggup direncanakan dengan realistis.
3. Agar suatu tujuan awal sanggup diberikan untuk setiap sentra tanggung jawab.
4. Agar sebuah standar untuk setiap biaya sanggup diberikan dan dipakai selama periode yang tercakup dalam planning kepada setiap sentra tanggung jawab untuk dibandingkan dengan biaya faktual yang terdapat pada laporan kinerja (Purwatiningsih dan Maudy W., 2000).
Tujuan utama penyusunan anggaran ialah menyediakan informasi kepada pihak manajemen perusahaan untuk dipakai oleh manajemen dalam proses pengambilan keputusan.
Berikut ini ialah tujuan-tujuan yang terkait dengan penyusunan anggaran:
1. Perencanaan. Anggaran menawarkan isyarat bagi penyusunan tujuan dan kebijakan perusahaan. Sebagai contoh, anggaran penjualan menunjukkan pada manajemen adanya kenaikan sasaran penjualan pada Cabang A dan penurunan pada Cabang B. Berdasarkan manajemen informasi tersebut, manajemen segera mengambil langkah-langkah perencanaan dengan mengalihkan tenaga penjualan ke Cabang A atau meningkatkan kegiatan promosi pada Cabang B untuk meningkatkan penjualan Cabang B.
2. Koordinasi. Anggaran sanggup mempermudah koordinasi antarbagian-bagian di dalam perusahaan. Sebagai pola setelah anggaran penjualan selesai dibuat, Departemen Pemasaran sanggup segera berkoordinasi dengan Departemen Sumber Daya Manusia untuk memilih kecukupan jumlah staf di Departemen Pemasaran semoga bisa memenuhi sasaran penjualan. Selanjutnya, Departemen Pemasaran juga berkoordinasi dengan Departemen Keuangan perihal anggaran pemasaran.
3. Motivasi. Anggaran membuat manajemen sanggup memutuskan target-target tertentu yang harus dicapai oleh perusahaan. Sebagai contoh, jika anggaran penjualan menunjukkan angka penjualan tertentu yang harus dicapai maka tenaga penjual yang ada diperusahaan sanggup memperoleh citra yang terang perihal banyaknya barang jadi yang harus dijual.
4. Pengendalian. Keberadaan anggaran di perusahaan memungkinkan manajemen untuk melaksanakan fungsi pengendalian atas aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan di dalam perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan memutuskan anggaran biaya pemakaian telepon untuk setiap departemen, maka setiap awal bulan berikutnya, diadakan perbandingan antara biaya telepon yang faktual dikeluarkan oleh setiap departemen dengan sasaran biaya yang telah ditentukan sebelumnya. Jika biaya pemakaian faktual berbeda dengan yang telah dianggarkan, maka harus dicari faktor-faktor yang menimbulkan perbedaan tersebut dan dilakukan tindakan perbaikan semoga pemakaian biaya telepon di bulan-bulan berikutnya sesuai dengan yang dianggarkan (Catur Sasongko, 2010).
Peranan Sistem Anggaran
Pada perusahaan yang modern dengan tingkat pekerjaan yang kompleks, pembagian kiprah berdasarkan Departementalisasi akan membantu terlaksananya fungsi pengawasan dan pengendalian manajemen. Pembagian pekerjaan berdasarkan departementalisasi pada umumnya dijumpai dalam perusahaan, departemen keuangan dan departemen penelitian.
Kegunaan atau manfaat anggaran ialah sebagai berikut :
1. Sebagai alat bantu untuk membuat dan mengkooedinasikan perencanaan jangka pendek (Short-range plans).
2. Sebagai alat komunikasi antara planning yang disusun dengan para manajer sentra pertanggungjawaban.
3. Sebagai alat untuk memotivasi para manajer dalam mencapai tujuan sentra pertanggungjawaban yang dipimpinnya.
4. Sebagai dasar untuk mengendalikan kegiatan-kegiatan yang sedang dilaksanakan.
5. Sebagai anutan untuk mengevaluasi prestasi para manajer dan sentra pertanggungjawaban yang dipimpinnya.
6. Sebagai piranti pendidikan bagi para manajer.
Pertumbuhan yang cepat serta kompleksitas dan beraneka ragamnya operasi perusahaan, menimbulkan kiprah manajer semakin sulit untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaannya.
Organisasi perusahaan ialah suatu sistem mengenai korelasi timbal balik antara satu Departemen dengan departemen lainnya untuk mencapai tujuan bersama.
Keterbatasan-keterbatasan sumber yang tersedia dalam perusahaan juga merupakan batasan bagi setiap manajer, sehingga perlu ada kerangka pengaturan atau pengalokasian sumber-sumber secara efisien dan efektif. Pada dasarnya manajemen ialah suatu proses dimana resources diorganisasikan dan diintegrasikan ke dalam sistem yang bersifat menyeluruh untuk mencapai tujuan perusahaan.
Perlu pula diketahui bahwa setiap departemen, ada yang sejajar adapun yang berlawanan, contohnya departemen produksi menghendaki untuk memproduksi dalam jumlah besar, atau sebaliknya yang terjadi untuk mengatasi kepentingan-kepentingan diantara masing-masing departemen, harus dikoordinasikan ke dalam suatu sistem, supaya operasi setiap manajer sanggup dilaksanakan secara efisien dan efektif.
Kebijaksanaan Penyusunan Anggaran
Keberhasilan setiap anggaran akan ditentukan sebahagian besar oleh cara penyusunan anggaran itu sendiri. Umumnya acara anggaran yang lebih berhasil ialah yang memperkenalkan manajer bertanggung jawab mengendalikan biaya, menyusun taksiran anggarannya sendiri. Pendekatan penyusunan data anggaran ini sangat penting terutama jika anggaran dipakai untuk mengendalikan kegiatan seorang manajer setelah data anggaran disusun. Apabila data dari atas dipaksakan pada seorang manajer, maka kemungkinan akan menjadikan kekecewaan dan keresahan daripada kolaborasi dan peningkatan produktifitas.
Selain dipengaruhi oleh bentuk dan sifat perusahaan, penyusunan anggaran tidak jarang dipengaruhi oleh bentuk dan sifat perusahaan penyusun anggaran tidak jarang dipengaruhi juga oleh sikap organisasi dan anggota-anggotannya, sehingga anggaran yang berhasil disusun bisa saja sengaja untuk terlalu tinggi atau terlalu rendah dan taksiran terbaik mengenai apa yang akan terjadi.
Penyusunan anggaran dilakukan, baik oleh organisasi yang berorientasi mencari keuntungan maupun organisasi yang orientasinya tidak semata-mata mencari keuntungan. Bagi perusahaan yang profit oriented anggaran tahunan umumnya dimaksudkan sebagai perencanaan keuntungan (profit plan).
Kebijaksanaan yang diharapkan oleh suatu perusahaan dalam menyusun anggaran biasanya diadaptasi dengan bentuk sifat dan kepentingan itu sendiri. Kebijaksanaan anggaran yang ditetapkan oleh perusahaan yang memonopoli dalam usahanya , sedangkan untuk perusahaan yang sifatnya mencari keuntungan budi penyusunan anggaran sudah tentu berbeda dengan perusahaan non profit oriental.
Kesengajaan untuk menyusun anggaran yang berbeda dengan apa yang diharapkan dikenal sebagai budgetary slack (kelonggaran anggaran). Meskipun istilah slack semula dikembangkan dalam lingkup organizational slack. Slack ini alhasil dialokasikan ke masing-masing organisasi oleh anggaran para manajer akan membuat kelonggaran, ini terlalu tinggi biaya. Pemasukan unsur kelonggaran ini didorong baik oleh asumsi bahwa angka-angka (sementara) dalam anggaran tersebut akan ditetapkan oleh manajemen puncak, atau dengan pengharapan bahwa adanya slack tersebut akan menjadikan penilaian tampak lebih baik.